“UD JAYA ABADI”
DESA NGEMPLAK MLONGGO JEPARA
KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mengikuti Ujian
Nasional
Tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun oleh :
Nama : Khoril Qodri
Kelas : XI IPS1
NIS : 6882
KEMENTERIAN
AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KUDUS
2012
ABSTRAKSI
Khoiril
Qodri. 2011/2012. . “UD JAYA ABADI”DESA NGEMPLAK MLONGGO JEPARA Karya
Tulis. XII IPS 1 MAN 2 Kudus. Pembimbing: Moh. Hartono.S.Pd
Kata Kunci: mebel,wilayah,produksi
UD Jaya Abadi di desa Ngemplak Mlonggo Jepara usaha dengan yang
berhubungan dengan ukir berdiri sejak tahun 1985 pada saat bapak H.Sugiman
mendapatkan modal dari bekerja sebagai tukang kayu di salah satu perusahaan
mebel di Jepara. Untuk mendapatkan bahan baku bapak H.Sugiman mendapatkan kayu
dari desa Bawu,Keling,Bangsri dan Mlonggo sendiri dan kota-kpta lain di pulau
jawa.
UD Jaya Abadi dalam membuat suatu barang juga memerlukan proses
adapun prosesnya yaitu di mulai dari pemilihan bahan
baku,penggergajian,pembuatan pengamplasan,sampai finising. Perusahaan ini juga
mempunyai banyak tenaga terdidik,terlatih,hingga kasaran atau sering disebut
tukang semprot. Selain itu perusahaan ini mempunyai tujuan untuk menyenangkan
siapapun konsumen,dengan cara memproduksi barang sesuai keinginan konsumen,dengan
memperhatikan kualitas kayu dan ketelitian dalam pengerjaan. UD Jaya Abadi juga
tidak sunngkan menerima saran dari konsumen,karena menurut bapak H.Sugiman
(Pemilik Ud Jaya Abadi) mencerminkan diri dari saran orang lain.
Untuk memasarkan barang,biasanya di
pasarkan di daerah-daerah luar kota Jepara seperti Semarang,Bandung,Surabaya
serta kota-kota besar lainnya. Kadang UD Jaya Abadi juga memajangkan barang di
depan gudang supaya turis-turis yang datang ke Jepara dapat melihat dan berniat
untuk membeli.
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis dengan judul : “UD JAYA
ABADI”DESA NGEMPLAK MLONGGO JEPARA telah disetujui dan disahkan pada :
hari :
tanggal :
Mengetahui
Kepala MAN 2 Kudus Pembimbing
Drs. H. AH. RIF’AN, M. Ag
Moh. Hartono,S.Pd
NIP 19661212 199203 1 004
NIP
197111191999031004
LEMBAR ORISINALITAS
Yang
bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Khoiril
Qodri
NIS : 6882
Dengan
penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa karya ilmiah yang
berjudul“UD
JAYA ABADI”DESA NGEMPLAK MLONGGO JEPARA ini tidak berisi materi yang
telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga karya ilmiah ini tidak berisi
satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam
referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Demikian surat
pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila pernyataan yang saya
berikan tidak benar, saya akan menanggung akibatnya.
Kudus, April 2012
Yang membuat pernyataan
(Khoril
Qodri )
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
..... `tBur
È,Gt ©!$# @yèøgs
¼ã&©!
ô`ÏB ¾ÍnÍöDr&
#Zô£ç
ÇÍÈ
”dan barang siapa yang bertakwa kepada
Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS.........)
PERSEMBAHAN :
Karya tulis ini penulis persembahkan kepada:
1.
Kepala MAN 2 Kudus
2.
Pembimbing pembuatan karya tulis
3.
Guru-guru MAN 2 Kudus
4.
Kedua orang tua yang tercinta..
5.
Teman – teman seperjuangan.
6.
Para pembaca yang budiman
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, hidayah dan inayahNya karena penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ini. Karya tulis ini di susun sebagai salah satu syarat guna memenuhi mengikuti Ujian Nasional Tahun Pelajaran
2011/2012.
Dalam
membuat karya tulis ini, penulis banyak mendapat bimbingan, arahan, motivasi, dukungan
baik moril maupun materiil dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
berterima kasih kepada :
1.
Drs.H.AH. RIF AN, M.Ag selaku
kepala MAN 2 KUDUS,
yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menuntut ilmu di MAN 2
KUDUS
2.
Hj. Siti Asiyah, M.Pd.I
selaku wali kelas XII IPS1. Yang selalu member pengarahan
dalam menyelesaikan karya tulis ini.
3.
Moh. Hartono,
S.Pd selaku pembimbing dalam penyusunan karya tulis ini yang telah meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan karya
tulis.
4.
Seluruh guru MAN 2 Kudus yang selalu memberi pengetahuan
dan mendukung untuk menyelesaikan tugas karya tulis.
Penulis menyadari bahwa karya tulis
ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan karya
tulis ini.
Kudus,
April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
ABSTRAKSI ................................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
LEMBAR ORISINALITAS ........................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................
v
KATA
PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah .................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah .............................................................................. 2
C.
Tujuan
Penelitian ............................................................................... 2
D.
Manfaat Penelitian.............................................................................
3
E.
Metode
Penelitian ............................................................................. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Usaha dagang ................................................................................... 5
B.
Produksi ............................................................................................ 6
C.
Pemasaran ......................................................................................... 6
D.
Desa Ngemplak Mlonggo Jepara.......................................................
6
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sejarah
berdirinya meubel UD.Jaya Abadi ........................................ 7
B. Proses produksi barang meubel UD. Jaya Abadi ............................. 9
C. Pemasaran barang meubel UD. Jaya Abadi....................................... 9
BAB
IV PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kota Jepara adalah salah satu kota
di Jawa Tengah yang berada di pesisir pantai utara Jawa Tengah yang terkenal
dengan ukiran kayu dan meubelnya. Oleh karena itu Jepara di juluki sebagai kota
ukir, dimana sebagian besar masyarakatnya bekerja disektor industri kayu.
Meubel atau furniture banyak dimintai oleh masyarakat. Bukan hanya masyarakat
Jepara sendiri, masyarakat luar kota Jepara, luar pulau Jawa sampai luar
negeri. Bahkan kadang kadang terdapat turis asing yang sengaja datang ke Jepara
hanya untuk membeli barang-barang meubel atau furniture di Jepara.
Perusahaan meubel UD. Jaya Abadi
memproduksi dan menyerfis barang meubel atau furniture sendiri yang ditangani
oleh pekerja yang handal dibidangnya masing-masing. Dan kemudian dipasarkan
dengan cara di pajang digudang atau dipamerkan di gedung serta dikirimi dari
satu relasi ke relasi lainnya. Dengan mengutamakan kejujuran dan kepercayaan
dari pihak satu ke pihak lainnya. Namun, seperti halnya roda kehidupan
terkadang mendapat posisi diatas dan dibawah, ada kalanya perusahaan meubel UD.
Jaya Abadi mengalami krisis, yang biasanya dalam waktu bulan bisa mengirim
hingga dua kontainer namun sekarang hanya bisa mengirim satu kontainer bahkan hanya
beberapa truk saja.
Perusahaan meubel UD. Jaya Abadi
berlokasi dijalan Jepara Bangsri KM 5, tepatnya didesa Ngemplak Mlonggo Jepara,
yang dipimpin oleh Bapak H. Sugiman sebagai pemilik dan dibantu oleh Bapak
Subardi dan memiliki 19 orang karyawan.
Sebagian besar penduduk masih awam
tentang cara produksinya padahal kenyataannya cara produksinya tidak begitu
sulit asalkan bisa mengetahui hal-hal yang harus dilakukan.
Hal tersebut diatas sangat menarik
perhatian, sehingga penulis sangat tertarik juga untuk apa dan bagaimana cara
produksi barang-barang meubel pada khususnya dan secara umum penulis ingin
mengetahui sejarah perkembangan perusahaan meubel UD. Jaya Abadi.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
a.
Bagaimana sejarah berdirinya meubel UD.
Jaya Abadi?
b.
Bagaimana proses produksi meubel UD.
Jaya Abadi?
c.
Bagaimana cara pemasaran meubel UD. Jaya
Abadi?
C.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan karya tulis
ini, diantaranya :
a.
Karya tulis ini ditulis untuk
memberitahu kepada pembaca supaya tahu bahkan baku apa saja yang dibuat meubel
dan cara memproduksi meubel tersebut.
b.
Karya tulis ini juga ditulis untuk
memberitahukan bahwa pemasaran bukan hanya dipasarkan saja tapi juga memiliki
tujuan serta objek-objek pemasaran.
D.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari pembuatan karya
tulis adalah :
a.
Dapat menambah pengetahuan dari wawasan
tentang barang-barang meubel.
b.
Sebagai referensi buku.
c.
Sebagai buku bacaan.
d.
Dapat menambah wawasan tentang cara
pembuatan barang-barang meubel.
E.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam
menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul “UD. Jaya Abadi Desa Ngemplak Mlonggo
Jepara” menggunakan metode :
a.
Metode Study Pustaka
Menggunakan metode study pustaka,
yaitu pengumpulan data dengan pengumpulan bahan-bahan atau informasi
permasalahan yang penuis bahas dalam karya tulis ilmiah ini, yaitu berhubungan
dengan produksi barang meubel serta pemasaran berang meubel.
b.
Metode Observasi
Suatu metode yang banyak digunakan
dalam penelitian sosial berdasarkan pengamatan langsung pada objek yang
disetujui.
F.
Sistematika Penulisan
Karya tulis ilmiah yang berjudul
“UD. Jaya Abadi Desa Ngemplak Mlonggo Jepara” menggunakan sistematika sebagai
berikut :
Bab I Pendahuluan
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penulisan
D.
Metode Penelitian
E.
Sistematika
Bab II Kajian pustaka
A.
Usaha Dagang
B.
Produksi
C.
Pemasaran
D.
Desa Ngemplak Mlonggo Jepara
Bab III Pembahasan
A.
Sejarah berdirinya meubel UD. Jaya Abadi
B.
proses produksi barang meubel UD. Jaya
Abadi
C.
pemasaran barang meubel UD. Jaya Abadi.
Bab IV Penutup
A.
Simpulan
B.
Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Usaha Dagang
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia dagang adalah pekerjaan yg
berhubungan dengan menjual dan membeli barang untuk memperoleh keuntungan.
Usaha dagang melakukan pembelian
barang dan berusaha menjualnya dengan harga diatas harga pokok agar mendapat
keuntugan pada perusahaa dagang, laba kotor didapat dengan mencari selisih
harga jual dengan harga pokok penjualan. Untuk mendapatkan laba bersih, laba
kotor dikurangi dengan beban operasianal. Jelasnya, jika dibandingkan dengan
badan usaha lainnya maka ciri-cri perusahaan dagang dapat diketahui antara lain
sebagai berikut :
a.
Usaha Yang Dilakukan
Usaha yang dilakukan oleh
perusahaan dagang adalah membeli barang dagang dan menjualnya tanpa melakukan
perubahan atau pengolahan terlebih dahulu. Barang yang dijual dapat berupa
bahan baku, setengah jadi atau barang jadi.
b.
Kegiatan Akuntansi
Akuntansi perusahaan dagang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu :
1.
Menggunakan akun persediaan barang
dagang. Persediaan barang dagang dengan terdiri persediaan awal, yaitu nilai
barang yang dimiliki pada awal tahun buka, dan persediaan akhir, yaitu nilai
barang yang dimiliki prusahaan pada akhir periode akuntansi.
2.
Ada penghitungan harga pokok penjualan.
3.
Laporan laba rugi dapat mengguanakan
bentuk single step (langsung) dan multiple step (bertahap).
Usaha dagang didefisinikan sebagai
perusahaan perseorangan yang didirikan dan dikelola oleh perseorangan tanpa
memiliki usaha resmi.
B.
Produksi
Produksi adalah proses pengeluaran
hasil atau penghasilan yang berupa ongkos, barang dan lain-lain.
C.
Pemasaran
Berupa kutipan langsung dan kutipan
tidak langsung yang menjelaskan sub bab ini atau budidaya, didapat dari
penjualan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dan kamus istilah jika ada, bahwa
pemasaran adalah proses, cara, perbuatan memasarkan suatu barang dagangan dan
perihal menyebarluaskan ke tangan-tangan masyarakat, dalam hal 834.
D.
Desa Ngemplak Mlonggo Jepara
Sebuah desa di Kecamatan Mlonggo
yang berada di KM 5 jepara Bangsri sebelah uata pasar Mlonggo yang ditempati.
Kira-kira 3981 penduduk yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai pengrajin
kayu atau furniture, pegawai negeri, pedagang, dan petani.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Berdirinya Meubel UD. Jaya
Abadi
Sejarah perusahaan ini mengalami
perkembangan yang sejalan dengan daya beli konsumen. Permulaan perusahaan
pemiliknya bekerja disebuah perusahaan meubel terkenal di Jepara. Pada tahun
1980-an meubel Jepara sangat laku di pasaran baik dari dalam dan luar negeri.
Kemudian Bapak H. Sugiman membuka tabungan yang dikumpulkannya pertama kali
kerja, dan dengan dorongan dan do’a restu dari kedua orang tuanya Bapak H.
Sugiman mendirikan sebuah meubel kaci-kecilan.
Dengan modal yang seadanya Bapak H.
Sugiman mendirikan brak atau sebuah tempat untuk bekerja dan membeli alat-alat
serta bahan untuk membuat barang-barang meubel. Dari pengalaman yang diterima
Bapak H. Sugiman selama bekerja di perusahaan lain di Jepara, Bapak H. Sugiman
mulai menjalani usaha barunya ini. Berkat ketekunan dan kekuatan Bapak H.
Sugiman mengelola perusahaannya sendiri dari tahun 1985, beliau dapat membangun
sebuah gudang yang dapat menampung banyak karyawan serta barang-barang meubel
yang sudah jadi.
Puncak kesuksesan perusahaan ini
pada tahun 1990, Bapak H. Sugiman dapat memasarkan barang-barangnya ke beberapa
relasi di Jepara, ke pembeli di Semarang, Bandung, Jakarta, Bali, serta ke
kota-kota besar lainnya. Bahkan dapat memasarkan sampai ke luar negeri seperti
Australia, Inggris, Belanda, Italia dan negara-negara lain di Eropa dan Asia.
Nama yang diambil Bapak H. Sugiman
kenpada perusahaannya adalah UD. Jaya Abadi. Nama tersebut diambil dari kata
Jaya yang berarti sukses atau berhasil dan Abadi yang berarti kekal, langgeng.
Jadi Bapak H. Sugiman mengambil nama itu seperti do’anya agar perusahaannya itu
dapat berhasil selamanya.
UD. Jaya Abadi bertempat di satu
gedung tapi dibagi menjadi dua kegunaan. Gedung bagian depan untuk memamerkan
barang-barang yang sudah jadi karena dekat dengan jalan raya. Sedangkan gedung
yang belakang digunakan untuk tempat produksi barang-barang meubel, terkadang
juga dapat dijadikan karyawan untuk tempat beristirahat siang hari ataupun
malam hari bagi karyawan yang bekerja sehari semalam atau bisa disebut
(ngelembur). Gedung UD. Jaya Abadi bertempat di Jalan Jepara Bangsri KM 5,
tepatnya di Desa Ngemplak Mlonggo Jepara.
B.
Proses Produksi Barang Meubel UD.
Jaya Abadi.
Dalam pengerjaan atau produksi
barang- barangmeubel UD. Jaya Abadi, Bapak H. Sugiman lebih mendahulukan
keinginan konsumen, setelah tahu konsumen ingin barang seperti apa Bapak H.
Sugiman mulai membuat gambaran tentang barang yang akan diproduksi kemudian
gambaran tersebut didiskusikan dengan konsumen, setelah terjadi kesepakatan
antara Bapak H. Sugiman dengan konsumen barulah Bapak H. Sugiman memerintahkan
karyawannya untuk memproduksi barang meubel tersebut. Proses produksi barang
meubel UD. Jaya Abadi memiliki beberapa tahapan, yaitu :
a.
Pemilihan Bahan Baku
UD. Jaya Abadi memilih bahan baku
kayu karena perusahaan ini memproduksi barang-barang meubel seperti kursi,
meja, pintu, lemari, dan lain-lain.
Bapak H. Sugiman memilih bahan baku
kayu jati untuk bahan bakunya, karena kayu tersebut sangat kuat, bahan lama dan
konsumen sering meminta untuk bahan bakunya kayu jati. Kayu jati yang dipilih
harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Baik usia kayu, panjang kayu, sampai
diameter kayu, karena unsur-unsur tersebut berpengaruh pada pembuatan
barang-barang meubel.
b.
Penggergajian
Disini dibutuhkan untuk memotong
kayu yang masih batangan atau gelondongan menjadi lembaran kayu sesuai dengan
kebutuhan.
c.
Pembuatan
Setelah digergaji kayu tersebut
diukur dan dimal sesuai kebutuhan, kemudian dipotong-potong. Potongan yang
telah diukur kemudian dirangkai sehingga menjadi suatu barang meubel. Bagi
barang yang memakai ikir-ukiran membutuhkan waktu yang cukup lama. Barang yang
sudah jadi ini merupakan barang setengah jadi karena masih membutuhkan
finishing.
d.
Pengamplasan
Barang yang setengah jadi ini
kemudian diamplas supaya kelihatan halus dan mudah untuk disemprot atau
diwarnai. Penyemprotan disini terdapat dua tahapan, yaitu :
1.
Tahap Kasaran
Yaitu dengan menggunakan amplas
yang permukaannya kasar, disini biasanya dilakukan untuk permulaan
pengamplasan. Untuk mendapatkan kemudahan dalam mengamplas permukaan kayu yang
masih terdapat serat-serat kayu yang masih kasar.
2.
Tahap Penghalusan
Yaitu dengan menggunakan amplas
yang permukaannya halus. Dalam tahap ini biasanya menggunakan mesin amplas.
Setelah diamplas dengan amplas kasar, jadi mesin amplas hanya lebih
menghaluskan permukaan kayu supaya serat tidak terasa apabila diraba.
e.
Finishing
Setelah selesai diamplas kemudian
difinishing. Finishing ini terdapat beberapa macam, yaitu menyervis, memlitur
dan melamin. Tidak jarang kalau finishingnya berdasarkan keinginan konsumen. Karena
sebelum pengerjaan barang, Bapak H. Sugiman sudah mengkonfirmasi dengan
konsumen bagaimana keinginan konsumen.
Saat melakukan pekerjaan menyervis,
pekerja harus berhati-hati karena ini merupakan tahap terakhir dan terpenting
dalam pembuatan barang meubel. Apabila saat penyervisan jelek, barang pun akan
terlihat jelek meskipun barang tersebut pembuatannya sangat bagus. Sebaliknya
apabila penyervisan bagus maka barang yang pembuatannya tidak begitu bagus akan
terlihat bagus. Oleh karena itu, harus ada keseimbangan antara pembuatan dan
penyervisan, biasanya saat menyervis dilakukan oleh pekerja yang lebih
berpengalaman. Tenaga kerja terdiri dari beberapa kriteria, yaitu :
1.
Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja ini biasanya
ditempatkan sebagai manajer, sekretaris dan tempat-tempat yang dianggap penting
dalam urusan pemasaran barang-barang meubel.
2.
Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja ini biasanya sebagai
tukang kayu atau pembuat barang-barang meubel seperti kursi, meja, almari, dan
lain-lain. Serta tukang ukir yang bekerja untuk mengukir barang-barang supaya
terlihat lebih manarik untuk dipamerkan.
3.
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak
terlatih
Tenaga kerja ini biasanya
ditempatkan sabagai tukang semprot dan pengepakan barang.
Dalam memlitur dan melamin biasanya
para konsumen ingin kelihatan seperti barang-barang kuno. Semakin kuno barang
tersebut maka semakin unik barang yang dihasilkan. Supaya barang meubel
tersebut dapat terlihat kuno, para pekerja harus melakukan proses sebagai
berikut : pertama barang dicat dengan dasaran hitam dan dikeringkan, lalu
dilapisi cat paragon sampai tebal kira-kira 5 kali pengecatan sampai pada warna
dasar tidak terlihat serat kayu, disemir dengan MAA dan diteruskan dengan Seiw
yang dicampur dengan MAA, kemudian dianginkan 5 menit dan diberi MAA kembali
dan disiskat, selesai dan barang siap dikirim.
f. Alat – alat yang di gunakan
Alat
– alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan adalah sebagai berikut :
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
C.
Pemasaran Barang Meubel UD. Jaya
Abadi
Dalam pemasaran ini biasanya
dilakukan melalui satu relasi ke relasi yang lain, maksudnya perusahaan ini
mengirim barang ke perusahaan lain yang mendapatkan pesanan dari konsumen yang
banyak dan perusahaan tersebut tidak terlalu sanggup mengerjakannya maka dari itu
perusahaan tersebut meminta bantuan ke UD. Jaya Abadi untuk membantu. Disini
diutamakan adalah keakraban dan kejujuran, selain itu juga dipamerkan disuatu
pameran dan lain-lain.
a.
Tujuan Pemasaran
UD. Jaya Abadi mempunyai tujuan
pemasaran yang bermanfaat bagi perusahaan yaitu untuk memperoleh konsumen dan
memperkenalkan produk-produk berbentuk ukir-ukiran dari kayu yang bersketsa
gambar yang indah yang mana sudah dikenal dimana-mana.
b.
Daerah Pemasaran
1.
Daerah Pemasaran di Pulau Jawa
a.
Semarang
b.
Bandung
c.
Jakarta
d.
Tangerang
e.
Surabaya
f.
Yogyakarta
2.
Daerah Pemasaran di Pulau Jawa
a.
Bali
b.
Kalimantan
c.
Madura
d.
Sumatra
3.
Daerah Pemasaran di Luar Negeri
a.
Australia
b.
Inggris
c.
Belanda
d.
Italia
e.
China
f.
Jepang
g.
Arab Saudi
c.
Usaha Peningkatan Pemasaran
Dalam usaha peningkatan perusahaan
barusaha bersaing dengan perusahaan lain secara sehat, yaitu peningkatan mutu
produk barang dan memproses potongan barang dengan teliti, hati-hati, dan juga jeli.
Ini bermaksud agar barang-barang lebih mementingkan kualitas oleh adanya.
Persaingan ini merupakan semangat bagi para tenaga kerja untuk lebih teliti,
ulet, dan terampil dalam bekerja.
Peningkatan alam pemasaran ini UD.
Jaya Abadi akan lebih selektif memilih para pekerjanya yang kemampuannya
sepadan dengan apa yang dikerjakannya.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan pembahasan dalam karya
tulis ini, maka penulis/ dapat mengambil simpulan sebagai berikut :
1.
Proses Produksi
1.
Memilih bahan baku yang brkualitas
2.
Menggergaji bahan baku sesuai ukuran
3.
Pembuatan barang seperti kursi dan meja
sesuai keinginan konsumen
4.
Pengamplasan, yaitu menghaluskan tekstil
dan terampil
5.
Finishing, yaitu biasanya disemprot
plitur atau dicat
2.
Cara Pemasaran
1.
Memasarkan barang dari suatu relasi ke
relasi yang lain
2.
Memperkenalkan hasil produksi tersebut
melalui pameran, iklan dan web site
3.
Memamerkan hasil produksi di rumah
produksi yang berada di tepi jalan raya supaya konsumen dapat memikat dan
tertarik.
B.
Saran
Untuk mencapai sukses seperti UD.
Jaya Abadi sampai sekarang ini penulis ingin menyampaikan beberapa saran yang
mungkin dapat berguna bagi pembaca. Adapun saran-saran yang ingin penulis berikan
adalah sebagai berikut :
a.
Perusahaan meubel atau furniture perlu
meningkatkan pengawasan kepada karyawan atau tenaga kerjanya.
b.
Untuk menjalin keakraban pemimpin
perusahaan dengan karyawan hendaknya
pemimpin mengetahui kepribadian dan watak dari karyawan.
c.
Karena tugas kerja perusahaan merupakan
faktor yang sangat menentukan perkembangan perusahaan, maka perlu ditingkatkan
kesejahteraan karyawan.
d.
Para karyawan hendaknya menyadari bahwa
keuntungan perusahaan merupakan jaminan hidup yang didambakan oleh sebab itu,
perlu meningkatkan kedisiplinan dan kesetiaan pada perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar