Minggu, 21 Desember 2014

Analisis Kredit



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Secara umum kita tahu bahwa Fungsi Bank pemerintah adalah untuk memberikan pelayanan kepada pemerintah, dunia usaha dan perorangan. Kegiatan yang penting adalah membiayai proyek pembangunan yang bertujuan menggairahkan industri baru maupun yang sedang berkembang, dalam wujud menyediakan dana atau pemberian kredit.
Pemberian kredit ini megandung suatu tingkat resiko (degree of risk) tertentu. Untuk menghindari maupun untuk memperkecil resiko kredit yang mungkin terjadi, maka permohonan kredit harus dinilai oleh bank atas dasar syarat bank teknis.
Analisis kredit mengandung pengertian penilaian kredit dalam segala aspek, baik keuangan maupun non-keuangan. Menurut Lukman Dendawijaya (2005:88) Analisis kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk menganalisis atau menilai suatu permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur kredit sehingga dapat memberikan keyakinan kepada pihak bank bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit bank cukup layak (feasible).  Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa Analisis kredit adalah suatu proses analisis kredit dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dan rasio-rasio keuangan untuk menentukan kebutuhan kredit yang wajar. tujuan analisis kredit  untuk melihat / menilai suatu usaha  atas dasar kelayakan usaha, menilai risiko usaha dan bagaimana mengelolanya, dan memberikan kredit atas dasar kelayakan usaha.
Pada dasarnya analisis kredit digunakan untuk meneliti atau menilai pemohon kredit secara mendalam tentang keadaan usaha atau proyek pemohon kredit agar pelaksanaan kredit yang akan dilakukan dapat berjalan dengan lancar sehingga tidak menimbulkan kredit macet.
B.     Rumusan masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka perlu kita membahas “Apa itu analisis kredit, apa pertimbangan bank untuk memberikan kredit kepada nasabah-nasabahnya, fungsi analisis kredit itu sendiri, aspek-aspek dan prinsip-prinsip analisis terhadap kredit itu sendiri.”

 
BAB II
PEMBAHASAN
Penilaian atau Analisis Kredit
A.    Pengertian Analisis Kredit
Penilaian atau analisis kredit adalah semacam studi kelayakan (feasibility Study) atas perusahaan pemohon kredit.[1][1]
Penilaian kredit adalah Suatu kegiatan pemeriksaan, penelitian, dan analisa terhadap kelengkapan, keabsahan, dan kelayakan berkas/surat/data permohonan kredit calon debitur hingga dikeluarkannya suatu keputusan apakah kredit tersebut diterima atau ditolak.[2][2]
Analisa kredit adalah pekerjaan yang meliputi:
1.      Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala aspek, baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui kemungkinan dapat/tidak dapat dipertimbangkan suatu permohonan kredit.
2.      Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi penguraian dan kesimpulan serta penyajian alternatif-alternatif sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pimpinan dari permohonan kredit nasabah.
Dari Pengertian tersebut dapat disimpulkan, pengertian penilaian atau analisis kredit adalah Suatu kegiatan analisa/penilaian berkas/data dan juga berbagai aspek yang mendukung yang diajukan oleh pemohon kredit, sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan apakah permohonan kredit tersebut diterima atau ditolak.[3][3]
B.     Pertimbangan Analisa Kredit
Dalam pelaksanaan penilaian kredit, bank harus selalu mempertimbangkan berbagai hal yang terkait, agar kredit yang akan dipinjamkan dapat memiliki manfaat dan tidak merugikan bank maupun debitur di masa depan. Menurut Rahadja (1990:10) bank harus selalu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1.      Keamanan kredit (safety), artinya harus benar-benar diyakini bahwa kredit tersebut dapat dilunasi kembali.
2.      Terarahnya tujuan penggunaan kredit (suitability), yaitu bahwa kredit akan digunakan untuk tujuan yang sejalan dengan kepentingan masyarakat/sekurang-kurangnya tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
3.      Menguntungkan (profitable), baik bagi bank berupa penghasilan bunga maupun bagi nasabah, yaitu berupa keuntungan dan makin berkembangnya usaha.
C.    Fungsi Analisa Kredit
Kegiatan analisa kredit memiliki arti penting bagi bank, karena bank akan memiliki jaminan yang memadai selama kredit diberikan. Fungsi analisa kredit adalah:
1.      Sebagai dasar bagi bank dalam menentukan tingkat suku bunga kredit dan jaminan yang disyaratkan untuk dipenuhi nasabah,
2.      Sarana untuk pengendalian resiko yang akan dihadapi bank,
3.      Syarat kredit dan sarana untuk struktur, jumlah kredit, jangka waktu kredit, sifat kredit, tujuan kredit, dan sebagainya,
4.      Sebagai bahan pertimbangan pimpinan/direksi bank dalam proses pengambilan keputusan,
5.      Sebagai alat informasi yang diperlukan untuk evaluasi kredit.[4][4]
D.    Aspek Penilaian Analisis Kredit
Dalam menilai atau menganalisis suatu permohonan kredit perlu dibahas berbagai aspek yang menyangkut keadaan usaha pemohon kredit. Pembahasan ini pada dasarnya adalah untuk meneliti apakah pemohon memenuhi Prinsip 5C atau tidak yang kemudian menjadi pertimbangan bank untuk menentukan kelayakan pemohon kredit memperoleh kredit atau tidak, dengan perkataan lain apakah permohonan kredit tersebut feasible dalam arti andaikata kredit diberikan, maka usahanya akan berkembang baik dan mampu mengembalikan kredit, baik pokok maupun bunga dalam jangka waktu yang wajar atau sebaliknya.
Aspek-aspek yang perlu dinilai dalam penentuan kelayakan pemberian fasilitas kredit adalah sebagai berikut:
1. Aspek hukum/Yuridis
Dalam aspek ini, tujuannya adalah untuk menilai keaslian dan keabsahan dokumen-dokumen yang diajukan oleh pemohon kredit. Penilaian ini juga dimaksudkan agar jangan sampai dokumen yang diajukan palsu atau dalam kondisi sengketa, sehinggamenimbulkan masalah. Penilaian dokumen-dokumen ini dilakukan ke lembaga yang berhak untuk mengeluarkan dokumen tersebut.


2. Aspek Pemasaran (Marketing)
Dalam aspek ini dinilai besar kecilnya permintaan terhadap produk yang dihasilkan dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga akan diketahui prospek usaha tersebut sekarang dan dimasa yang akan datang.
3. Aspek Keuangan
Analisa aspek ini terhadap perusahaan pemohon kredit sangat menentukan jumlah dari kebutuhan usaha dan juga terpenting untuk menilai kemampuan berkembangnya usaha pada masa mendatang serta untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kreditnya.
4. Aspek Teknis
Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk mengamati perusahaan dari segi fisik serta lingkungannya agar perusahaan tersebut sehat dan produknya mampu bersaing di pasaran dengan masih memperoleh keuntungan yang memadai.
5. Aspek Manajemen
Penilaian aspek ini digunakan untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumber daya manusia yang dimiliki serta latar belakang pendidikan dan pengalaman sumber daya manusianya. Pengalaman perusahaan dalam mengelola berbagai proyek yang ada juga menjadi pertimbangan lain.
 6. Aspek Sosial Ekonomi
Penilaian aspek ini digunakan untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan akibat adanya proyek atau usaha pemohon kredit terhadap perekonomian masyarakat dan sosial secara umum.[5][5]
Adapun prinsip 7P dan prinsip 3R dalam analisis kredit; yaitu:
1.         Personality
Bank mencari data tentang kepribadian calon debitur seperti riwayat hidupnya (kelahiran, pendidikan, pengalaman, usaha/pekerjaan, dan sebagainya), hobi, keadaan keluarga (istri, anak), social standing (pergaulan dalam masyarakat serta bagaimana pendapat masyarakat tentang diri si peminjam), serta hal-hal lain yang erat hubungannya dengan kepribadian si peminjam.
2.         Purpose
            Mencari data tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit. Apakah akan digunakannya untuk berdagang, atau untuk membeli rumah atauuntuk tujuan lainnya. Selain itu apakah tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of business kredit yang bersangkutan. Misalnya, tujuan atau keperluan kredit untuk perkapalan sedangkan line of business bank dalam bidang pertanian.


3.           Prospect
Yang dimaksud dengan prospect adalah harapan masa depan dari bidang usaha atau kegiatan usaha si peminjam. ini dapat diketahui dari perkembangan usaha peminjam selama beberapa bulan/tahun, perkembangan keadaan ekonomi perdagangan, keaadaan ekonomi/perdagangan sektor usaha si peminjam, kekuatan keuangan perusahaan yang dibuat dari earning power (kekuatan pendapatan/keuntungan) masa lalu dan perkiraan masa mendatang.
4.    Payment
  Mengetahui bagaimana perkiraan pembayaran kembali pinjaman yang akan diberikan. Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan tentang prospek, kelancaran penjualan dan pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu serta jumlah pengambilannya.
5.    Profitability
Menilai berapa tingkat keuntungan yang akan diraih calon debitur, bagaimana polanya, apakah makin lama makin besar atau sebaliknya.
6.    Protection
Menilai bagaimana calon debitur melindungi usaha dan mendapatkan perlindungan usaha. Apakah dalam bentuk jaminan barang, orang atau asuransi.
7.    Parti
Bertujuan mengklasifikasi calon debitur berdasarkan modal, loyalitas, dan karakternya. Pengklasifikasian ini akan menentukan perlakuan bank dalam hal pemberian fasilitas.
Tujuh unsur dalam konsep 7P sebenarnya mempunyai kesamaan dengan lima unsur dalam 5C. Misalnya unsur kepribadian memiliki kesamaan dengan unsur karakter. Sedangkan unsur tujuan, prospek, dan pembayaran dapat memperjelas unsur kapasitas dalam konsep 5C. Unsur perlindungan dalam 7P mungkin dapat disamakan dengan kollateral dalam konsep 5C.
Tiga komponen dalam prinsip 3R adalah:
1.         Tingkat pengembalian usaha (return).
Return disini dimaksudkan penilaian atas hasil yang akan dicapai oleh perusahaan debitur setelah dibantu dengan kredit oleh bank. Dapat pula diartikan keuntungan yang akan diperoleh bank apabila memberikan kredit kepada pemohon.
2.    Kemampuan membayar kembali (repayment).
Dalam hal ini bank harus menilai berapa lama perusahaan pemohon kredit dapat membayar kembali pinjamannya sesuai dengan kemampuan membayar kembali (repayment capacity), dan apakah kredit harus diangsur/ dicicil/ atau dilunasi sekaligus diakhir periode.
3.    Kemampuan menanggung resiko (risk bearing ability).
Dalam hal ini bank harus mengetahui dan menilai sampai sejauh mana perusahaan pemohon kredit mampu menanggung resiko kegagalan andai kata terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
Unsur-unsur yang dibahas dalam konsep 3R sebenarnya telah dibahas dalam analisis aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam pemberian kredit. Hanya saja konsep 3R memberi penekanan kepada aspek finansial dari analisis kredit.[6][6]
E.     Studi Kasus
Kita bisa menganalisis bahwa dengan adanya kredit UKM akan meningkatkan laju perekonomian, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Hal itu dikarenakan dengan kredit UKM maka akan memberikan tambahan modal dan investasi sehingga mendorong tumbuhnya usaha manufaktur dan sektor riil, dengan meningkatnya sektor riil maka pendapatan nasional akan meningkat, dengan pendapatan per kapita yang meningkat maka secara otomatis akan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat karena pendapatan per kapita merupakan salah satu indicator tingkat kemakmuran suatu negara.
Namun dalam pemberian kredit UKM ini harus dilakukan manajemen yang baik, terutama manajemen berbasis resiko, karena dengan adanya manajemen yang baik maka diharapkan tidak terjadi kredit UKM yang macet. Menurut analisis saya kredit UKM macet tidak akan terjadi jika proses pemberian kredit UKM berjalan secara professional dan memenuhi prosedur yang berlaku. Dari analisis kredit UKM yang macet disebabkan antara lain oleh adanya pemberian kredit kepada usaha yang fiktif, kurangnya prinsip kehati-hatian bank, kurangnya manajemen yang professional, tidak memenuhi persyaratan 6 C, tidak memenuhi prosedur yang berlaku, dan lain-lain.



Daftar Pustaka
Djohan, Warman. 2000. Kredit Bank, Edisi 1. PT. Mutiara Sumber Widya: Jakarta
Firdaus, Rachmat dan Maya, Ariyanti.  2009. Manajemen Perkreditan Bank Umum: Teori, Masalah, Kebijakan dan Aplikasi Lengkap dengan Analisis Kredit. Bandung: Alfabeta.
Kasmir. S.E., M.M. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kasmir. S.E., M.M. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sutojo, Siswanto, 1997, Menangani Kredit Bermasalah, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Suyatno, Thomas, 2003, Dasar-Dasar Perkreditan, PT. Gramedia Pustaka. Utama, Jakarta.



[1][1] Firdaus, Rachmat dan Maya, Ariyanti.   Manajemen Perkreditan Bank Umum: Teori, Masalah, Kebijakan dan Aplikasi Lengkap dengan Analisis Kredit. Bandung: Alfabeta, 2009: hal 184
[2][2] Djohan, Warman. Kredit Bank, Edisi 1. PT. Mutiara Sumber Widya: Jakarta, 2000: hal 97
[3][3] Suyatno, Thomas, Dasar-Dasar Perkreditan, PT. Gramedia Pustaka. Utama, Jakarta, 2003: hal 70
[4][4] Sutojo, Siswanto, Menangani Kredit Bermasalah, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1997: hal 69
[5][5] Kasmir. S.E., M.M. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002: hal 120

Gempa Bumi



BAB  1
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Gempa Bumi merupakan peristiwa alam yang sering kita jumpai di Indonesia. Bahkan saudara-saudara kita di daerah lain pernah merasakan gempa bumi dan merasakan dampak dari gempa bumi yang menghancurkan berbagai sarana prasarana yang ada. Gempa bumi sendiri berbeda-beda kekuatannya. Ada yang berkekuatan besar dan ada pula  yang berkekuatan kecil yang di hitung dengan skala ukur richter. Gempa berkekuatan besar dapat menyebabkan kerusakan di muka bumi. Tetapi gempa yang berkekuatan kecil,biasanya hanya gemuruh-gemuruh kecil yang terdengar dari dalam bumi. Dan gempa ini tidak berakibat parah terhadap area gempa itu sendiri. Seperti halnya di negara Indonesia yang terbentang di daerah khatulistiwa dengan dikelilingi dua benua dan dua samudra.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sering mengalami gempa bumi baik berskala besar maupun skala kecil. Gempa bumi ini dapat menghancurkan sarana perlengkapan yang di miliki warga, bahkan dapat merenggut ratusan nyawa warga Indoneisa itu sendiri. Gempa terjadi di Indonesia di karenakan Indonesia negara yang di kelilingi tiga lempeng. Yaitu lempeng Eurasia,lempeng Pasifik dan lempeng Indo-Australia. Kedua dari lempeng tersebut mempunyai volume berat yang menjadikan lempeng mudah bergerak mendekat ataupun menjauh yang dapat menimbulkan gempa hanya lempeng Eurasia saja yang memiliki volume berat di banding dengan ke dua lempeng yang lain. Maka dari itu Indonesia sering di landa bencana gempa bumi. Apabila gempa tersebut terjadi di laut dan berskala besar itu menyebabkan Tsunami. Gempa bumi juga menyebabkan lipatan dan patahan pada kontruksi tanah di Indonesia. Jadi wajar apabila Indonesia menjadi salah satu negara yang sering merasakan gempa dan dampak gempa itu sendiri.
Dengan demikian, Indonesia harus lebih tanggap dalam menanggapi gempa bumi dan gempa yang akan terjadi di tanah Indonesia. Dengan cara mendeteksi gempa yang di ketahui melalui info dari BMKG Indonesia. Dengan alat seismograf kita mengetahui berapa richter yang menghantam Indonesia. Tidak hanya itu saja yang harus di lakukan Indonesia, Indonesia harus lebih mengerti bagaimana cara tanggap apabila terjadi gempa. Untuk itu, sekolah-sekolah di Indonesia ada cara pengetahuan menanggulangi gempa sejak dini,agar Indonesia tahu tentang sifat-sifat bumi. Atau mengetahui tentang fenomen alam apa yang terjadi agar kita tidak salah dalam menafsirkan tentang fenomena alam yang sering terjadi di Indonesia. Dan dari kita mengetahui fenomena alam tersebut, kita dapat membuat rancangan keselamatan bagi kita dan harta benda kita agar tidak terlalu terkena dampak gempa bumi.
B.       Rumusan Masalah
Untuk memberikan arahan masalah diatas agar lebih jelas,maka,penulis merumuskan masalah ini sebagai berikut :
1.      Faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya gempa bumi ?
2.      Apa saja tips mengatasi gempa bumi di Indonesia ?
3.      Daerah mana saja yang berpotensi terkena gempa di Indonesia ?
C.      Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab terjadinya gempa bumi
2.      Untuk mengetahui tips mengatasi gempa bumi di Indonesia
3.      Untuk mengetahui daerah yang berpotensi terkena gempa di Indonesia




D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai hal tentang apa saja yang menimbulkan gempa bumi dan bagaimana tips menghadapi gempa bumi yang melanda nagara Indonesia.
2. Menambah wawasan kepada siswa ataupun pembaca dari golongan umum
untuk bertindak benar dalam menanggapi gempa bumi yang sering melanda   Indonesia.Memberikan informasi kepada pembaca tentang faktor yang menjadi penyebab terjadinya gempa bumi, tips mengatasi gempa bumi di Indonesia dan daerah yang berpotensi terkena gempa di Indonesia.

D.      Metode Penelitian
Dalam pembuatan karya tulis ini dilakukan dengan menggunakan metode study pustaka. Yaitu dengan cara membaca literatur-literatur buku tentang gempa bumi yang sedang diteliti.
E.       Sistematika Penelitian
Karta tulis ini disusun dalam empat bab,adapun isi tiap bab yaitu :
HALAMAN JUDUL
ABSTRAKSI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR ORISINALITAS
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI


BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penelitian
D.    Manfaat Penelitian
E.     Metode Penelitian
F.      Sistematika Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.    Musibah
B.     Gempa Bumi
C.     Indonesia
BAB III PEMBAHASAN
A.    Faktor Penyebab Terjadinya Gempa Bumi di Indonesia
B.     Tips Mengatasi Gempa Bumi di Indonesia
C.     Daerah yang Berpotensi Terkena Gempa di Indonesia
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran





BAB  II
KAJIAN PUSTAKA

A.      Musibah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,musibah adalah kejadian(peristiwa) menyedihkan yang menimpa.Musibah sendiri menimpa kepada siapapun yang hidup di muka bumi ini.Kita tidak asing lagi dengan kata yang satu ini,yaitu musibah.Musibah tidak hanya kematian,melainkan,longsor,banjir,angin puting beliung,bahkan berupa gempa bumipun ada. Banyak kejadian-kejadian musibah yang merenggut harta benda ataupun nyawa mahkluk hidup.
Setiap manusia pasti pernah merasakan musibah kehidupan,baik musibah ringan ataupun musibah berat,musibah juga dapat diartikan sebgai peringatan sang Ilahi.Apabila musibah tersebut disebabkan oleh tigkah kita.Maka,dari musibah tersebut kita harus bersahabat dengan alam.Jika itu terjadi musibah alam.Sedangkan,apabila musibah gempa bumi yang terjadi akibat pergerakan lempeng-lempeng dunia,maka sebaiknya kita senantiasa bersabar dan memaknai musibah yang terjadi dengan cara lebih mendekatkan diri kepada sang Maha Kuasa.
B.       Gempa Bumi
Dalam Kamus besar bahasa Indonesia,Gempa Bumi adalah  suatu guncangan,gerakan(bumi).Geo peristiwa alam berupa getaran atau gerakan gelombang pada kulit bumi yang ditimbulkan oleh tenaga asal bumi.
Dalam pengertian lain,Gempa Bumi adalah,getaran atau guncangan yang terjadi dipermukaan bumi kibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan lempeng dunia.Gempa bumi juga diukur dengan alat seismometer.Moment magnitudo gempa bumi adalah skala yang paling umum digunakan untuk gempa bumi diseluruh dunia,selain moment magnitudo adapula skala richter yang dilaporkan oleh observatorium seismologi nasional yang diukur pada skala besrnya lokal 5 magnitudo.Gempa ini yang berpotensi menyebabkan kerusakan serius didaerah luas.
C.      Indonesia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah nama negara kepulauan diAsia Tenggara yang terletak diantara benua asia dan benua Australia.Sedangkan menurut Nana Supriatna,Indonesia adalah, merupakan negara kepulauan dimana antara pulau yang satu dengan pulau yang lain dipisahkan  oleh beberapa batas alam, seperti selat, sungai, dan gunung. Batas-batas alam tersebut secara langsung akan mengelompokkan berbagai komunitas masyarakat dengan corak budaya yang khas. Indonesia juga merupakan negara terbesar di kawasan Asia Tenggara yang di kelilingi 3 lempeng yang mempunyai volume ringan.
Selain pengertian diatas negara Indonesia sendiri merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia yang terbentang di khatulistiwa sepanjang 3200 mil (5,120 km2) dan indonesia sendiri berasal dari bahasa yunani, yaitu indo yang berarti indoa dan nesia berarti kepulauan. Indonesia juaga merupakan 1\5 populasi terbesar di dunia dengan penduduk yang berasal dari ras melayu dan polinesia dengan berbagai budaya.





BAB III
PEMBAHASAN

A.      Faktor Penyebab Terjadinya Gempa Bumi di Indonesia
Mungkin sudah banyak orang yang mengetahui tentang akibat adanya gempa bumi diIndonesia.Tapi tidak setiap orang mengetahui penyebab atau faktor apa saja yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi.Mayoritas dari mereka hnya mengetahui akibat yang disebabkan oleh gempa,dari data diatas kita dapat mengetahui lebih lanjut faktor apa saja yang mengakibatkan Indonessia dilanda gempa bumi baik yang berkekuatan besar maupun berkekuatan kecil.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki daerah perairan  yang luas dan menjadi tempat pertemuan antara empat lempeng tektonik bumi yaitu lempeng Samudera Indo-Australia, lempeng benua Eurasia, lempeng samudra Pacific dan Lempeng Filipina. Kondisi pergerakan bumi dan akibat dari pertemuan keempat lempeng tersebutyang mengakibatkan indonesia sebagai wilayah yang mempunyai aktivitas vulkanik dan potensi gempa yang cukup tinggi. Kondisi ini jugamenyebabkan bentuk permukaan bumi Indonesia sangat berbeda-beda dari pegunungan, lereng yang curam sampai daerah landai di sepanjangpantainya yang merupakan sumber ancaman bahaya tanah longsor, banjirdan tsunami.

Gempa bumi sendiri adalah getaran atau guncangan yang terjadi dipermukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan lempeng dunia.Lempeng sendiri ada enam yaitu lempeng Eurasia,lempeng Indo-Austrlia,lempeng Pasifik,lempeng Amerika Utara,lempeng Amerika Selatan,lempeng Arabian,lempeng Afrika,lempeng Nazca,lempeng Cocos.Lempeng yang mengelilingi Indonesia lempeng Eurasia,lempeng Pasifik,dan lempeng Indo-Australia.Lempeng-lempeng tersebut yang bergerak dan menyebabkan terjadinya pergeseran lempeng bumi yang berakibat menimbulkan gempa bumi.Indonesia yang berada di daerah katulistiwa sendiri yang berkepulauan dan mempuyai daerah laut yang lebih luas,itu juga menyebabkan sering terjadinya gempa bumi.Karena berat jenis lempeng samudra lebih ringan dibanding dengan lempeng benua.
Kebanyakan dari gempa bumi dikarenakan adanya pergeseran lempengan tektonik. Ketika lempengan ini bergeser atau saling terbentur dengan yang lainnya, maka akan terjadi pembengkokan atau peregangan pada lempengan ini. akibat dari pembengkokan atau peregangan tersebut maka akan terjadinya penimbunan sejumlah energi didalam lempengan ini. cepat maupun lambat, lempengan tektonik ini akan pecah dan merenggang. Ketika perpecahan ini terjadi, maka energi yang tertimbun dalam lempengan ini akan muncul dalam bentuk gelombang getar atau seismik, dimana gelombang seismik ini akan kita rasakan dalam bentuk gempa bumi yang begetar. Gelombang seismik ini akan terus merambat dari inti bumi yang merupakan pusat gempa menuju keseluruh arah.
Gambar 1.1 patahan yang menimbulkan gempa

B.       Tips Mengatasi Gempa Bumi di Indonesia
Kebanyakan orang Indonesia tidak mengetahui apa yang seharusnya dilakukan ketika terjadi gempa bumi. Bahkan mereka salah kaprah dalam bertindak ketika terjadi gempa bumi. Jadi,disini kita menyampaikan bagaimana cara atau tips yang baik ketika menghadapi ggempa bumi.Di bawah ini tips-tips yang harus dilakukan:
1.      Apabila berada didalam rumah:
·         Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur.
·         Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
·         Jauhi rak buku, lemari dan jendela kaca.
·         Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dsb.
Gambar 1.2 berlindung dibawah meja


2.      Apabila berada di luar ruangan:
·         Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi, dsb.
·         Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
·         Jauhi rak-rak dan jendela kaca.
3.      Apabila berada di dalam ruangan umum:
·         Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.
·         Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari dan jendela kaca dsb.
4.      Apabila sedang mengendarai kendaraan:
·         Segera hentikan di tempat yang terbuka.
·         Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.
5.      Apabila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall:
·         Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan
·         Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam
6.      Apabila sedang berada di dalam lift:
·         Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat
·         Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol
·         Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah
·         Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia
7.      Bila sedang berada di dalam kereta api:
·         Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak.
·         Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta
·         Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan
8.      Bila sedang berada di gunung/pantai:
·         Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman.
·         Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
9.      Beri pertolongan:
·         Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempabumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar anda.
10.  Evakuasi:
·         Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempabumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. Bawalah barang-barang secukupnya.
11.  Dengarkan informasi:
·         Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.
C.      Daerah yang Berpotensi Terkena Gempa di Indonesia
Indonesia tidak lebih aman dari bencana-bencana besar seperti gempa dan tsunami, tak heran lagi gempa terus menerus mengguncang bumi Indonesia hingga terkadang kekawatiran tsuanami timbul ditengah isu dalam  masyarakat. Indonesia menurut kajian  para ahli geologi menempati posisi sistem seismotonik yang rumit dengan frekuensi terjadinya gempa cukup tinggi. Indonesia juga dikaji berada pada posisi pertemuan 3 lempeng benua yang terus menerus bergerak. Bukan menjadi mustahil bencana lebih dasyat dari tsunami Jepang menghantam Indonesia. kita sebagai manusia hanya bisa pasrah dalam keadaan alam yang sudah membentang terbentuk miliaran tahun lalu.

Beberapa wilayah di Indonesia masih menyisakan potensi gempa bumi yang cukup tinggi. Gempa dengan kekuatan 8 skala richter di permukaan mengancam kawasan Halmahera hingga Samudera Pasifik di utara Irian Jaya.
 
Gambar 1.3 Wilayah Halmahera
Indonesia merupakan salah satu bagian wilayah di dunia yang mempunyai sistem seismotonik yang tergolong rumit dengan frekuensi kejadian gempa bumi cukup tinggi. Fenomena tersebut disebabkan posisi Indonesia terletak pada wilayah tumbukan (pertemuan) 3 (tiga) buah lempeng besar berukuran benua yang secara terus menerus bergerak. Ketiga lempeng aktif tersebut adalah Hindia-Australia, Pasifik dan Eurasia.

Berdasarkan data yang terhimpun, diketahui bahwa gempa bumi berkekuatan lebih besar dari 6,5 Skala Richter di permukaan (Ms) berpeluang besar menyebabkan deformasi di daratan maupun di dasar laut. Kenampakan deformasi yang terjadi dapat diamati secara langsung bila episenter gempabumi terjadi di daratan, sebagaimana teramati pada peristiwa gempa bumi Solor-Adonara (NTT) pada 25 Desember 1982 berkekuatan 6 Skala Richter yang menimbulkan patahan sepanjang ± 750 meter, serta adanya lajur retakan permukaan tanah sepanjang ± 1500 meter pada kejadian gempa bumi Liwa (Lampung) tahun 1994 dan ratusan meter patahan permukaan tanah akibat Gempabumi Kerinci (Jambi) tahun 1995.
Gambar 1.4 Wilayah NTT

Dari peta frekuensi kejadian gempa bumi berfokus dangkal dan bersifat merusak, tampak bahwa gempa bumi berkekuatan 6 Ms berpeluang besar terjadi di kawasan Pulau Sumatera bagian barat, wilayah selatan Pulau Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan daratan Pulau Sulawesi. Sedangkan gempa bumi berkekuatan 7 Ms dapat terjadi pada dasar lautan di lantai Samudera Indonesia dari mulai barat laut Pulau Sumatera menerus hingga ke sebelah barat Aceh, sekitar Pulau Nias, Kepulauan Mentawai, sekitar Pulau Enggano, Selat Sunda, sebelah selatan Jawa Timur, selatan dan utara Kepulauan Nusa Tenggara termasuk Laut Flores, Laut Sawu, Laut Banda, Laut Sulawesi dan perairan sebelah timur Pulau Sulawesi sampai ke bagian barat Pulau Halmahera.
Gambar 1.5 Wilayah Sulawesi
1.6 Wilayah Sumatra
Selanjutnya gempa bumi yang tergolong sangat besar berkekuatan 8 Ms dapat terjadi di kawasan Halmahera hingga Samudera Pasifik di utara Irian Jaya. Peristiwa gempa tersebut selain dapat merusak fasilitas infrastruktur yang dimiliki penduduk, juga akan mengubah kondisi geologi/hidrogeologi secara cepat, misalnya penurunan debit mata air, berhentinya aliran mata air intrusi air laut ke   dalam air tanah dan lain-lain. Hal tersebut disebabkan terbentuknya rekahan-rekahan pada batuan akibat gempa. Peristiwa gempa selain disebabkan oleh pergerakan lempeng, juga dapat disebabkan oleh aktivitas vulkanisme, atau kita kenal sebagai Gempa Vulkanik. Namun besarnya getaran dan penyebarannya tidak sehebat Gempa Tektonik.








BAB IV
PENUTUP

A.      Simpulan
1.         Faktor penyebab gempa di Indonesia dikarenakan ada pergerakan lempeng antara lempeng Eurasia,lempeng Pasifik dan lempeng Hindia-Australia yang saling bertumbukan atau berjauhan serta dikarenakan akibat berat jenis volume lempeng samudera lebih ringan dibanding dengan lempeng benua.
2.         Tips yang baik dalam menghadapi gempa yaitu dengan tenang dalam menyelamatkan diri, menjauhi barang-barang yang mudah hancur, jauhi pula daerah tinggi yang dapat menimbulkan bencana lain, kemudian cari informasi tentang kemungkinan adanya gempa susulan, bergegas ke daerah evakuasi yang dibuat oleh pemerintah untuk menyelamatkan diri dan keluarga.
3.         Gempa bumi berkekuatan 6 Ms berpeluang besar terjadi di kawasan Pulau Sumatera bagian barat, wilayah selatan Pulau Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan daratan Pulau Sulawesi. Sedangkan gempa bumi berkekuatan 7 Ms dapat terjadi pada dasar lautan Samudera Indonesia dari mulai barat laut Pulau Sumatera menerus hingga ke sebelah barat Aceh, Selat Sunda, sebelah selatan Jawa Timur, selatan dan utara Kepulauan Nusa Tenggara termasuk Laut Flores, Laut Sawu, Laut Banda, Laut Sulawesi sampai ke bagian barat Pulau Halmahera. Selanjutnya gempa bumi berkekuatan 8 Ms dapat terjadi di kawasan Halmahera hingga Samudera Pasifik di utara Irian Jaya.
B.       Saran
Untuk penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih lanjut tentang gempa di Indonesia untuk berbagai tinjauan pada sisi yang lain. Selain itu, perlu pengkajian tentang peristiwa gempa bumi di berbagai negara di dunia serta karakteristik dan besar kekuatannya.