AKUNTANSI MANAJEMEN
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
Meringkas Bab 2
Disusun Oleh :
Nama : Khoirin
Nida
NIM : 2012 – 12 - 053
FAKULTAS
EKONOMI
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS
MURIA KUDUS
GANJIL 2013/2014
BAB2
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
A.
Konsep Informasi Akuntansi Penuh
Selalu bersangkutan dengan objek informasi,
berupa : produk, keluarga produk, aktifitas, departemen, divisi perusahaan secara
keseluruhan.
1.
Definisi
Informasi Akuntansi Penuh
Informasi
akuntansi penuh adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh, dan
atau seluruh sumber yang dikorbankan suatu objek informasi. Dari definisi informasi
akuntansi penuh ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a)
Unsur yang membentuk informasi
akuntansi penuh adalah total aktiva,total pendapatan,atau total biaya.
b)
Informasi akuntansi penuh
selalu bersangkutan dengan objek informasi.
Full
accounting information, full cost dan full costing
a)
Full accounting information
terdiri dari unsur full assets,full revenue, full cost
b)
Full cost merupakan total biaya
yang bersangkutan dengan objek informasi.
c)
Full costing mrp metode
penentuan kos produk, baik biaya produksi yang berperilaku variabel maupun
tetap.
2.
Beda Full Accounting Infomation, Full Costs dan Full
Costing
Full accounting information terdiri dari unsur full assets, full revenues, dan/ full
cost. Full caosts merupakan salah satu unsur full accounting information.
Full costs merupakan total biaya yang bersangkutan dengan objek
informasi. Jika objek informasi berupa produk, full cost merupakan total biaya
yang bersangkutan dengan produk tersebut. Perhitungan full cost dipengaruhi
oleh metode penentuan harga pokok produksi yang digunakan: full costing atau
variabel cosing, activity-based costing.
Full costing merupakan salah satu metode penentuan harga pokok produksi
yang membebankan seluruh biaya produksi baik biaya produksi yang berperilaku
variabel maupun tetap. Jika perusahaan menggunakan pendekatan full costing
dalam penentuan harga pokok produksinya, maka full costing :
Full Cost dengan metode penentuan cost produk “Full
Costing”
Variable costing merupakan
salah satu metode penentuan biaya produk, yang membebankan hanya biaya yang
berperilaku variabel.
Jika
perusahaan menggunakan pendekatan Variable costing dalam penentuan biaya
produksinya maka Full Cost:
Full Cost dengan metode
penentuan cost produk “ Variable Costing “
3.
Activity
Based Costing
Activity Based Costing Merupakan
metode penentuan kost produk (product Costing) yang ditujukan untuk mengajukan
informasi harga produk secara cermat bagi kepentingan manajemen dengan mengukur
secara cermat konsumsi sumberdaya dalam setiap aktivitas yang digunakan untuk
menghasilkan produk.
Dengan
pendekatan activity-based costing, aktivitas pembuatan produk dibagi menjadi
tiga fase: Fase desain dan
pengembangan, fase produksi dan fase
dukungan logistik (logistic support )
Jika
Perusahaan menggunakan pendekatan activity – based costing dalam penentuan
total produksinya maka full cost of
product mencakup :
Full
Cost dengan metode penentuan cost produk “ Activity based costing “
Beda unsur biaya produk dalam
pendekatan full costing, variabel costing,dan activity based costing
FULL
COSTING
|
VARIABLE
COSTING
|
ACTIVITY-BASED
COSTING
|
Biaya produksi
|
Biaya variable
|
Unit-level actifity cost
|
Biaya administrasi dan umum
|
Batch- related activity cost
Product-sustaining activity cost
|
|
Biaya pemasaran
|
Biaya tetap
|
Vacility-sustaining activity cost
|
Beda conventional costing
method dengan activity based costing method
Conventional Costing Method
|
Activity-based costing method
|
|
TUJUAN
|
Inventory valuation
|
Product
costing
|
LINGKUP
|
Tahap produksi
|
Tahap desain tahap produksi dan tahap dukungan
logistik
|
FOKUS
|
Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
|
biaya overhead
pabrik
|
PERIODE
|
Periode akuntansi
|
Daur hidup poduk
|
TEKNOLOGI INFORMASI YANG DIGUNAKAN
|
Metode manual
|
Computer telekomunikasi
|
Rincian
biaya setiap jenis aktivitas desain, produksi,dan distribusi produk dalam
lingkungan manufaktur
a. Unit
level activity cost.
- Biaya
ini dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang dihasilkan.
- Biaya
ini dibebankan kepada produk berdasarkan jumlah unit produk yang dihasilkan.
- Contoh: biaya bahan baku,biaya tenaga
kerja langsung,biaya energi dan biaya angkutan.
b. Batch
related activity cost
-
Biaya ini berhubungan dengan
jumlah batch produk yang diproduksi.
-
Besar kecilnya biaya tergantung
frekwensi order produksi.
-
Contoh: biaya angkutan bahan baku dalam
pabrik,biaya inspeksi,biaya order pembelian.
c. Product
sustaining activity cost
-
Berhubung dengan penelitian dan pengembangan.
-
Biaya ini dibebankan kepada produk
berdasar taksiran jumlah unit produk tersebut
yang akan dihasilkan selama umur produk tersebut.
-
Contoh:
biaya desain produk,desain proses pengolahan produk, pengujian produk.
d. Facility
sustaining activity costs
- Biaya
ini berhubungan dengan kegiatan mempertahankan kapasitas yang dimiliki
perusahaan.
- Dibebankan
kepada produk atas dasar taksiran unit produk yang dihasilkan pada kapasitas normal divisi
penjual.
- Contoh: biaya depresiasi, biaya amortisasi, biaya asuransi.
B.
Manfaat
Informasi Akuntansi Penuh
1.
Pelaporan
keuangan
Pelaporan
keuangan dibagi 2:
a.
Pelaporan kepada pihak luar
Pelaporan keuangan yang
ditujukan kepada pihak luar perusahaan terkait kepada prnsip akuntansi yang
lazim.
b.
Pelaporan kepada manajemen
puncak
Pelaporan keuangan yang
ditunjukkan kepada manajemen puncak perusahaan tidak selalu terkait pada prinsi
akuntansi yang lazim.
2.
Analisis
kemampuan menghasilkan laba (profitability analysis)
Untuk
mengukur kemampuan menghasilkan laba dihitung dengan :
a.
Return On
Investment/ROI/kembalian investasi :
Pendapatan penuh – Biaya penuh
Aktiva Penuh
b.
Residual Income / RI
Pendapatan
Penuh Rp.
XX
Biaya
Penuh Rp.
XX –
Laba
bersih Rp.
XX
Beban
modal= y% X aktiva penuh Rp.
XX-
Residual
Income Rp.
XX
3.
Jawaban
atas pertanyaan “ berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu ?
Peranan
biaya penuh bagi manajemen dalam :
a.
Evaluasi konsumsi sumberdaya
yang dikorbanakan untuk sesuatu
b.
Struktur biaya perusahaan
pesaing
c.
Pengambilan keputusan membeli /
membuat sendiri
d.
Penentuan harga jual produk/jasa
e.
Biaya aktivitas bukan penambah
nilai
f.
Biaya daur hidup produk/jasa
g.
Biaya mutu
h.
Cost reimburstment
i.
Inventory costing
4.
Penentuan
harga jual dalam Cost-type contract
Cost Type Contract : kontrak
pembuatan produk/jasa, pihak pembeli setuju membeli produk/jasa dadasarkan pada
total biaya sesungguhnya oleh produsen ditambah laba sebesar presentase dari
total biaya sesungguhnya.
Biaya
Penuh sesungguhnya XX
Laba %
(XX) XY
+
Harga
yang harus dibayar pembeli
Z
5.
Penyusunan
Program
Adalah Proses
pengambilan keputusan mengenai program-program yang dilaksanakan oleh
organisasi dan penaksiran jumlah sumber daya yang akan dialokasikan kepada
setiap program tersebut.
6.
Penentuan
harga jual normal
Harga jual = By.Produksi +By. Non Produksi + Laba yang diharapkan
Dengan
pendekatan Full Costing, harga jual dihitung dengan rumus :
By.Non Produksi + Laba yang
diharapkan
Mark Up
= ---------------------------------------------------------
By. Produksi
By.Non Produksi + ( Y% X aktiva
penuh )
Mark Up
= ---------------------------------------------------------
By. Produksi
Harga jual = By.Produksi + Mark
Up
Dengan
pendekatan Variable Costing, rumus penentuan harga jual sebagai berikut:
Harga jual = By.Variabel + By.tetap + laba yang diharapkan
Biaya tetap + ( Y% X aktiva penuh
)
Mark Up
= ---------------------------------------------------------
By. Variabel
Hasil
penjualan :
Harga jual perunit X volume XX
Biaya
Variabel:
Biaya varibel perunit X
volume XX Dasar
Harga
Laba kontribusi XX
Biaya
tetap XX Mark up
Laba
bersih yang diinginkan XX
Penentuan Harga jual Normal :
a. Full
Costing : Biaya penuh terdiri dari by.Produksi dan By. Non Produksi
b. Variable
Costing : Biaya penuh terdiri dari by. Variabel dan by. tetap
7.
Penentuan
harga transfer
1. Transfer
atas biaya (Cost-based transfer price)
2. Transfer
atas dasar harga pasar (market-based transfer price)
8.
Penentuan
harga jual yang ditentukan dengan peraturan pemerintah.
· Listrik,air,telp,telegraf
· Berdasar
biaya penuh masa datang + laba yang
diharapkan
Contoh :
Untuk
menghasilkan air diperlukan investasi sebesar Rp. 2.000.000.000 untuk pembelian
mesin & ekuipmen serta modal kerja. Taksiran biaya produksi air Rp.
300/liter. Volume produksi Rp. 50.000.000/thn. By.Non produksi (By. Pemasaran +
By.Adm +umum) Rp. 1.100.000.000. Laba wajar 20 % dari investasi.
Ditanya:
Harga
jual dan bukti perhitungan harga jual yang menghasilkan kembalian investasi
semula
Jawab:
By.Adm+umum+By.Pemasaran
+ Laba yang
diharapkan
1.
Presentase Mark Up =
----------------------------------------------
By.Prod
penuh/unit X Volume produksi dlm unit
1.100.000.000 + (20%
X 2.000.000.000)
= ------------------------------------
Rp.
300 X 50.000.000 unit
= 10 %
Harga jual air /liter dihitung sbb :
By. Produksi air per liter =
Rp. 300
Mark Up 100% X Rp. 300 =
Rp. 30
Target harga jual air /
liter Rp.
330
2.
Perusahaan air bersih X
Lap.L/R
projeksi Thn 20X1
Target pendapatan penjualan 50
jt X Rp. 330 Rp.
16.500.000.000
Taksiran
By. Produksi 50 Jt X Rp.330 Rp. 15.000.000.000
Laba bruto Rp. 1.500.000.000
By. Adm
& umum Rp. 1.100.000.000
Rp. 400.000.000
Aktiva
penuh 2.000.000.000
Kembalian
aktiva 20
%
Contoh
soal
Jika pendekatan activity-based costing digunakan sebagai
dasar untuk menghitung biaya produk tertentu, biaya penuh (full cost) dihitung
seperti contoh soal dibawah ini:
Misalnya produk R merupakan objek informasi. Full cost
yang bersangkutan dengan produk R, yang dihitung dengan pendekatan
activity-based costing yang disajikan dibawah ini:
(Angka rupiah dalam ribuan)
Biaya
Variabel:
Biaya produksi variabel Rp
2.000.000
Biaya nonproduksi variabel
Biaya administrasi & umum variabel Rp 200.000
Biaya pemasaran variabel Rp
300.000
Total biaya non produksi variabel Rp 500.000
Total biaya variabel produk R Rp
2.500.000
Biaya
tetap langsung:
Biaya produksi tetap
Biaya nonproduksi tetap langsung
Biaya administrasi & umum tetap langsung Rp 150.000
Biaya pemasaran tetap langsung Rp 100.000
Biaya tetap langsung produk R Rp 250.000
Biaya
tetap tidak langsung:
Bagian yang adil biaya administrasi & umum tetap Rp 120.000
Bagian yang adil biaya pamasaran tetap Rp 75.000
Biaya tetap tidak langsung yang menjadi beban
produk R Rp
195.000
Total biaya tetap yang menjadi beban produk R Rp 345.000
Biaya penuh produk R Rp
2.155.000